Followers

Senin, 08 Juni 2015

[Day 8 #NulisRandom2015] Frühling: Chapter 8


Frühling;
.
.
—Spring
.
.
Chapter 8: Complex
.
.
            Hanya ada beberapa hal yang Kanae sukai di dunia ini, dan ada banyak sekali hal yang tidak Kanae sukai.
            Salah satunya adalah jatuh cinta.
            Ia tak pernah percaya dengan frasa absurd itu. Dan ia tak pernah ingin tahu. Sampai akhirnya, ia sadar ketika hari-harinya dengan Shiro memaksanya menyadari bahwa ia telah terjebak dalam frasa itu. Bahwa Kanae jatuh cinta pada kakaknya sendiri.
            Mungkin terdengar aneh, dan kau akan berpendapat bahwa yang kau rasakan bukanlah cinta yang itu. Tapi Kanae yakin, bahkan ketika ia belum pernah merasakan rasa itu sebelumnya.
            Tapi hatinya terus berdebar ketika Shiro melakukan sesuatu untuknya. Hatinya berdetak aneh ketika di ulangtahunnya yang ketujuh belas, Shiro tersenyum dengan tatapan lain untuknya. Ketika orangtuanya bercerai, dan Shiro yang selalu mendampingi dan menemaninya, Kanae tahu ada yang salah pada mereka. Dan ketika untuk pertama kalinya Shiro tersenyum sembari mengecup bibir ranumnya, Kanae tahu ia telah terjerumus dalam salah satu dosa itu.
            Kebiasaan yang membuat perasaan mereka tumbuh satu sama lain. Mereka terlalu sering bersama, hingga rasanya tak mengizinkan orang lain masuk ke dalam lingkaran mereka. Mereka terlalu nyaman menyambung relasi berdua, hingga ketika sadar, rasa tak wajar itu sudah datang dengan sialnya.
            Shiro merupakan tipe seorang kakak yang amat protektif, sejak kecil Kanae dapat merasakan itu. Meski verbalnya tak begitu terlihat, hanya saja Kanae dapat merasakan segala proteksi yang terlampau itu.
            Shiro pernah punya kekasih, dua kali. Dan yang terakhir, kekasihnya memutuskan hubungan karena merasa kalah dengan adik kekasihnya. Ya, dengan Kanae. Ada banyak hal yang Shiro dahulukan untuk Kanae dibanding kekasihnya itu. Hingga ketika sang gadis meminta putus, Shiro bahkan sama sekali tak merasa keberatan.
            Di antara kekosongan hati dan kesamaan nasib karena mendengar pertengkaran-pertengkaran orangtua mereka, relasi mereka semakin dekat, berkonvergensi. Hanya saja, melebihi batas yang seharusnya dimiliki kakak dan adik. Mereka hidup dalam kesakitan yang sama, sama-sama merasa paranoid akan sebuah jalinan hubungan dengan orang lain. Takut rasa sakit yang dihadapi orangtua mereka akan menimpa mereka juga. Hingga akhirnya, kesamaan itu membuat mereka yakin, jika mereka bersama-sama, mereka tidak akan merasakan hal meyakitkan itu. Sebab, keduanya memang menghindari itu, bukan?
            Kanae tak peduli dengan lingkungan sekitar. Toh, tak ada yang akan memedulikannya. Ia tahu, rahasia itu tersimpan rapat-rapat. Membuat mereka tetap berstagnasi pada ketenangan dan rasa aman yang tak wajar itu.
            Hingga akhirnya Akihiro datang.
            Pria yang dengan lancangnya berkata bahwa ia mencintai Kanae.
            Pria yang baru ia temui bahkan belum sampai seminggu ini.
            Kanae tak tahu bagaimana reaksi Shiro jika ia mengatakan hal itu padanya. Shiro memang protektif, memperlakukannya dengan lembut seperti kekasih, hanya saja ia sama sekali tak pernah mengucapkan larangan pada Kanae kalau-kalau ia ingin menjalin hubungan dengan pria atau apa. Meskipun begitu, mereka berdua seperti saling menghormati satu sama lain sehingga hingga sekarang, tak ada yang mengkhianati hubungan tak wajar adik-kakak itu.
            Tapi, setelah sekian lama tak pernah memikirkannya, Kanae tiba-tiba saja ingin keluar dari lingkaran setan itu.

To Be Continued.

475 words and getting complicated, idk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar