Followers

Senin, 22 Juni 2015

[Day 22 #NulisRandom2015] Frühling: Chapter 22


Frühling;
.
.
Spring
.
.
 Chapter 22: Mugen
.
.
            Perlukah kukatakan padamu, kau membawa efek kejut di setiap detik hari-hari statisku?
            “Aku bisa merasakan, Shiro benar-benar mencintaimu.”
            Akihiro menutur pelan, tangannya terulur untuk memberikan sebuah helm pada Kanae. Gadis itu hanya menatap Akihiro dengan kerutan samar yang muncul di dahinya.
            “Kedengarannya seperti kau sedang mengaku kalah? Kurang percaya diri, eh?” Balas gadis itu sembari merotasikan kedua mata besarnya.
            Akihiro mendengus, merapikan jaketnya sekaligus memakai helm miliknya, “dalam mimpimu, Kanae.”
            Tawa renyah terdengar kemudian dari mulut Kanae, membuat Akihiro mau tak mau ikut tertawa. Sudah pernahkah ia bilang? Tawa gadis itu menular.
            Mesin motor telah terdengar menderung, kali ini, tanpa Akihiro minta, Kanae segara naik dan melingkarkan kedua tangan di pinggangnya. Diam-diam, pria itu tersenyum.
            “Seberapa persen kau yakin cintamu lebih besar dari milik Nii-san, Akihiro?” Kanae semakin mengeratkan pelukannya ketika Akihiro menjalankan motor. Angin menerpa wajahnya, beberapa helai rambutnya yang mendesak keluar dari helm melambai-lambai seolah menari.
            Sayup-sayup, gadis itu mendengar Akihiro menjawab pertanyaannya.
            Mugen.[1]

To Be Continued.


[1] Infinite

story only 158 words.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar