Followers

Rabu, 02 Juli 2014

[Book Review] Always, Laila by Andi Eriawan

Judul: Always, Laila
Penulis: Andi Eriawan
Penerbit: Gagas Media
Jumlah Halaman: 240 lembar
Tahun Terbit: Cetakan I 2005, Cetakan II 2013

5 of 5 stars

Where is my Pram? :’’((

Dulu, aku sempat baca novel ini di google books. Masih versi cover lama dan hanya bisa baca sampai halaman 46. Kemudian novel ini cetak ulang, dan itulah yang aku sesali saat ini karena tidak membelinya secepat mungkin. Kalau seseorang nggak ngasih novel ini ke aku (thanks to Klara :’)) aku yakin aku juga nggak akan pernah bisa menyelesaikan novel ini.

Aku nggak tahu di bagian mana yang spesial dalam novel ini. Yang aku rasakan hanya kesederhanaan di setiap bagiannya. Cerita, diksi, penokohan, percakapan antartokoh, penggambaran para tokoh. It’s too simple. Tapi menurutku, di sanalah kekuatan dalam novel ini. Sederhana.

Namun indah.

Karakternya terasa sangat-sangat nyata. Pram dan Laila. Aku nggak tahu, apa setiap penulis laki-laki selalu dapat menggambarkan kesederhanaan cara menulisnya seperti ini? Nggak berlebihan, pas. Really good. Dan, aku sama sekali nggak menemukan kontak intim antara Pram dan Laila di sini. Ah, mereka pacaran sudah bertahun-tahun. Lebih dari tujuh tahun dan kontak terintim yang Pram berikan pada Laila adalah mengusap kepala? Lol? No, that’s sooooooooo sweet :’) manis. Nggak perlu ciuman, pelukan, pegangan, tetapi aku dapat menangkap seberapa besar mereka mencintai pasangannya satu sama lain. Oh ya, aku juga suka cara penyajian alurnya yang maju-mundur. Kita seperti diajak menebak-nebak apa yang terjadi sebenarnya. Dan ketika mencapai ending, aku benar-benar merasa semua pertanyaan-pertanyaanku yang terus tersirat sepanjang aku membaca, akhirnya terjawab. Yaampun, nggak tahu lagi mau marah atau excited disodorin cerita ini :’ Kak Andi, kenapa memutuskan untuk berhenti menulis? :’)

Akhir-akhir ini bacaanku adalah novel-novel sekelas metropop, yang tokoh-tokohnya benar-benar metroseksual. Cenderung banyak menemukan adegan menjurus di novel-novel yang kubaca sebelumnya, karena kupikir sekarang adegan seperti itu sudah biasa. Dan … membaca ini seperti sebuah sapuan angin lembut yang menghantam wajahku. Damai, nyaman, tenang. Tapi spesial. Dan nyatanya, aku menikmati novel ini lebih dari aku menikmati novel-novel yang kubaca sebelumnya.

Haduh, nggak sanggup mereview ceritanya. Pokoknya, too good :’) dan, Pram, kuharap kamu bisa kembali bereinkarnasi dan kali ini datang ke aku :’’)) really, selalu bayangin enaknya punya pacar yang selalu mengungkapkan perasaannya lewat puisi. That’s one of my destiny.

Intinya, ini sangat-sangat jauh melebihi ekspetasiku. Satu lagi list novel favorit dengan cap ‘sad ending’. But, really good ending.

(ini ampek sembab T.T)

Amazing. 5 of 5 stars :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar