Followers

Sabtu, 12 Oktober 2013

Bunga untuk Ken (Peri Bunga)


https://kamarpodjok.wordpress.com/2013/10/08/tantangandongengperi/



















            Flowy adalah seorang peri cantik yang tinggal di antara hamparan langit colombus dan selalu terbang bersama angin yang mendesau ke permukaan bumi. Ia memiliki tugas menghias bumi lewat langit, menjadikan bumi sebagai tempat ternyaman untuk ditinggali para manusianya. Ayahnya adalah seorang peri penyihir yang mampu menyihir tentang hal apapun pada dunia peri, dan ibunya adalah peri air.yang terus menerus berada di sepanjang arus air, agar keadaan air bisa tetap menyejukkan orang banyak.
            Saat senja tiba, Flowy mewarnai hamparan langit dengan semburat warna jingga yang indah. Terkadang, ia akan ikut menatap warna-warna itu di balik bola matahari raksasa yang mulai tenggelam bersama para manusia di bumi. Namun, saat waktu senja hampir habis, ia pun harus kembali menghapus warna itu, membuat langit kembali gelap dan polos. Hitam dan kelam.
            Ia juga melukis pelangi saat hujan turun, namun terkadang, lukisan warna-warninya itu tak dapat dilihat oleh seluruh manusia di bumi karena warna pelangi begitu terbatas. Ia harus bergantian melukisnya ke bagian-bagian langit lainnya saat pelangi sebelumnya sudah menghilang.
            Lalu, ia juga bertugas menguarkan harum petrichor sehabis hujan turun. Bau sehabis hujan dan tanah basah yang membuat semua orang menjadi nyaman. Juga membuat syaraf sensorik yang ada pada manusia kembali mengenang hal-hal di dalam otaknya.
            Di langit, Flowy menjadi peri paling cantik. Tubuhnya mungil, dengan mata sewarna senja dan rambut cokelat lebatnya yang indah dan sangat panjang. Tak sedikit para dewa yang tertarik padanya dan meminta izin pada Ayahnya untuk melamar Sang Peri. Bahkan Eros (Cupid) yang merupakan Dewa Cinta memanah dirinya sendiri untuk kemudian jatuh cinta pada Flowy. Eros pernah datang padanya untuk diam-diam memanah jantungnya agar Flowy jatuh cinta pada Eros. Namun, panah itu melesat jauh dan mengenai sebuah pohon cemara, membuat Sang Pohon akhirnya jatuh cinta pada Eros. Dan Eros pun sibuk berlari menghindari pohon cemara sampai akhirnya ia melupakan perasaan cintanya pada Flowy.
            Peri itu tak pernah sekalipun merasakan jatuh cinta.
            Sampai akhirnya, saat suatu hari ia tengah turun ke bumi sehabis mewarnai langit senja, ia melihat seorang manusia di tengah-tengah taman yang penuh bunga. Dari atas pohon, ia terus memerhatikan seorang pemuda yang terlihat begitu antusias merawat berbagai bunga warna-warni yang terhampar di lahan tanah sebuah taman itu. Pemuda itu terlihat begitu bersinar, bahkan lebih terang dari warna senja yang ia lukis. Wajahnya begitu tampan dan menghangatkan hatinya saat Flowy dengan seringnya mencuri pandang ke arah pemuda itu.
            Sampai ia tersadar ia telah jatuh cinta pada seorang manusia.
            Ia tahu, sang pemuda tak akan pernah menyadari keberadaannya. Maka, semenjak hari itu ia selalu turun ke bumi setiap fajar terbit dan senja terbenam demi melihat sang pemuda manusia yang telah berhasil membuat perasaannya berbunga-bunga itu.
            Si pemuda terlihat begitu mencintai bunga yang dipeliharanya. Setiap hari, akan terus ada jenis bunga baru yang ia bawa untuk kemudian di tanam bersama ratusan bunga-bunganya yang lain. Pemuda itu terlihat seperti pangeran bunga dari atas tempat Flowy melihatnya. Wajahnya merona sendiri. Rasa penasarannya begitu menambah seiring bergantinya hari. Ia terus menelusuri siapa nama pemuda manusia itu. Terkadang, ia menyusup dari atap rumah si pemuda atau melalui celah-celah jendelanya. Dari situ ia juga dapat melihat berbagai tanaman bunga di dalamnya. Flowy berdecak kagum, betapa cintanya pemuda itu pada bunga.
            Suatu hari, Flowy berhasil mengetahui nama pemuda itu. Ken.
            Ken adalah pekebun bunga yang ternyata hanya tinggal sebatang kara. Hidupnya seolah terasingi dengan orang lain karena setiap hari yang ia lakukan hanyalah mengurus bunga-bunganya.
            Betapa Flowy merasa iri dengan bunga-bunga itu.
            Karena rasa irinya itu, Flowy datang kepada Ayahnya dan memintanya menyihir seluruh bunga-bunga milik Ken menjadi layu. Ayahnya pun menyanggupi. Dan betapa senangnya Flowy saat bunga-bunga indah itu kini tampak layu dan sama sekali tidak menarik. Ia berpikir, pasti Ken tidak akan lagi mencintai bunga-bunganya.
            Namun, yang dilihat Flowy begitu membuatnya menyesal. Ken begitu sedih karena seluruh bunga yang ia jaga telah layu. Pemuda itu bahkan seperti tidak lagi memiliki semangat untuk hidup dan berkali-kali mencoba mengakhiri hidupnya sendiri. Hal itu membuat hati sang peri teriris-iris. Ia tak ingin melihat pemuda yang dicintainya begitu menderita seperti itu. Ia pun mencari cara untuk membuat Ken kembali tersenyum.
            Maka, Flowy pun kembali menemui Ayahnya. Ia meminta Ayahnya untuk menyihir rambut cokelat tebalnya yang indah dan sangat panjang itu menjadi sebuah hamparan bunga. Mulanya Ayahnya tidak setuju karena mengetahui betapa Flowy sangat mencintai rambutnya, namun mendengar alasan Flowy yang mengatakan ini demi pemuda yang dicintainya, peri penyihir itu pun akhirnya menuruti permintaan anaknya.
            Jadilah rambut Flowy yang lebat menjadi penuh dengan bunga. Dan sejak saat itu, Flowy selalu menggeraikan rambut penuh bunganya hingga ke lahan milik Ken. Ken yang melihat lahannya kembali penuh oleh bunga, seketika kembali bersemangat menjalani hidup. Setiap hari ia rawat bunga-bunga yang tumbuh lebat di sana, ia rawat begitu baik melebihi bunga-bunganya yang terdahulu. Ken pun semakin jatuh cinta dengan bunga-bunganya itu. Tanpa sekalipun menyadari bahwa itu adalah hamparan rambut Flowy yang penuh bunga.
            Flowy pun merasakan perasaan yang begitu bahagia saat merasakan Ken menyentuh dan merawat rambutnya dengan penuh cinta. Meskipun Ken melakukannya tanpa sadar, tetapi itu membuat Flowy begitu bahagia.
            Karena dengan hamparan bunga di rambutnya itu, ia dapat merasakan seolah mereka saling mencintai satu sama lain.
.
.
Finish—(HNM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar