https://kamarpodjok.wordpress.com/2013/10/08/tantangandongengperi/ |
Flowy
adalah seorang peri cantik yang tinggal di antara hamparan langit colombus dan selalu terbang bersama
angin yang mendesau ke permukaan bumi. Ia memiliki tugas menghias bumi lewat
langit, menjadikan bumi sebagai tempat ternyaman untuk ditinggali para
manusianya. Ayahnya adalah seorang peri penyihir yang mampu menyihir tentang
hal apapun pada dunia peri, dan ibunya adalah peri air.yang terus menerus
berada di sepanjang arus air, agar keadaan air bisa tetap menyejukkan orang
banyak.
Saat
senja tiba, Flowy mewarnai hamparan langit dengan semburat warna jingga yang
indah. Terkadang, ia akan ikut menatap warna-warna itu di balik bola matahari
raksasa yang mulai tenggelam bersama para manusia di bumi. Namun, saat waktu
senja hampir habis, ia pun harus kembali menghapus warna itu, membuat langit
kembali gelap dan polos. Hitam dan kelam.
Ia
juga melukis pelangi saat hujan turun, namun terkadang, lukisan warna-warninya
itu tak dapat dilihat oleh seluruh manusia di bumi karena warna pelangi begitu
terbatas. Ia harus bergantian melukisnya ke bagian-bagian langit lainnya saat
pelangi sebelumnya sudah menghilang.
Lalu,
ia juga bertugas menguarkan harum petrichor
sehabis hujan turun. Bau sehabis hujan dan tanah basah yang membuat semua orang
menjadi nyaman. Juga membuat syaraf sensorik yang ada pada manusia kembali
mengenang hal-hal di dalam otaknya.
Di
langit, Flowy menjadi peri paling cantik. Tubuhnya mungil, dengan mata sewarna
senja dan rambut cokelat lebatnya yang indah dan sangat panjang. Tak sedikit
para dewa yang tertarik padanya dan meminta izin pada Ayahnya untuk melamar
Sang Peri. Bahkan Eros (Cupid) yang merupakan Dewa Cinta memanah dirinya
sendiri untuk kemudian jatuh cinta pada Flowy. Eros pernah datang padanya untuk
diam-diam memanah jantungnya agar Flowy jatuh cinta pada Eros. Namun, panah itu
melesat jauh dan mengenai sebuah pohon cemara, membuat Sang Pohon akhirnya
jatuh cinta pada Eros. Dan Eros pun sibuk berlari menghindari pohon cemara
sampai akhirnya ia melupakan perasaan cintanya pada Flowy.
Peri
itu tak pernah sekalipun merasakan jatuh cinta.
Sampai
akhirnya, saat suatu hari ia tengah turun ke bumi sehabis mewarnai langit
senja, ia melihat seorang manusia di tengah-tengah taman yang penuh bunga. Dari
atas pohon, ia terus memerhatikan seorang pemuda yang terlihat begitu antusias
merawat berbagai bunga warna-warni yang terhampar di lahan tanah sebuah taman
itu. Pemuda itu terlihat begitu bersinar, bahkan lebih terang dari warna senja
yang ia lukis. Wajahnya begitu tampan dan menghangatkan hatinya saat Flowy
dengan seringnya mencuri pandang ke arah pemuda itu.
Sampai
ia tersadar ia telah jatuh cinta pada seorang manusia.
Ia
tahu, sang pemuda tak akan pernah menyadari keberadaannya. Maka, semenjak hari
itu ia selalu turun ke bumi setiap fajar terbit dan senja terbenam demi melihat
sang pemuda manusia yang telah berhasil membuat perasaannya berbunga-bunga itu.
Si
pemuda terlihat begitu mencintai bunga yang dipeliharanya. Setiap hari, akan
terus ada jenis bunga baru yang ia bawa untuk kemudian di tanam bersama ratusan
bunga-bunganya yang lain. Pemuda itu terlihat seperti pangeran bunga dari atas
tempat Flowy melihatnya. Wajahnya merona sendiri. Rasa penasarannya begitu
menambah seiring bergantinya hari. Ia terus menelusuri siapa nama pemuda manusia
itu. Terkadang, ia menyusup dari atap rumah si pemuda atau melalui celah-celah
jendelanya. Dari situ ia juga dapat melihat berbagai tanaman bunga di dalamnya.
Flowy berdecak kagum, betapa cintanya pemuda itu pada bunga.
Suatu
hari, Flowy berhasil mengetahui nama pemuda itu. Ken.
Ken
adalah pekebun bunga yang ternyata hanya tinggal sebatang kara. Hidupnya seolah
terasingi dengan orang lain karena setiap hari yang ia lakukan hanyalah
mengurus bunga-bunganya.
Betapa
Flowy merasa iri dengan bunga-bunga itu.
Karena
rasa irinya itu, Flowy datang kepada Ayahnya dan memintanya menyihir seluruh
bunga-bunga milik Ken menjadi layu. Ayahnya pun menyanggupi. Dan betapa
senangnya Flowy saat bunga-bunga indah itu kini tampak layu dan sama sekali
tidak menarik. Ia berpikir, pasti Ken tidak akan lagi mencintai bunga-bunganya.
Namun,
yang dilihat Flowy begitu membuatnya menyesal. Ken begitu sedih karena seluruh
bunga yang ia jaga telah layu. Pemuda itu bahkan seperti tidak lagi memiliki
semangat untuk hidup dan berkali-kali mencoba mengakhiri hidupnya sendiri. Hal
itu membuat hati sang peri teriris-iris. Ia tak ingin melihat pemuda yang
dicintainya begitu menderita seperti itu. Ia pun mencari cara untuk membuat Ken
kembali tersenyum.
Maka,
Flowy pun kembali menemui Ayahnya. Ia meminta Ayahnya untuk menyihir rambut
cokelat tebalnya yang indah dan sangat panjang itu menjadi sebuah hamparan
bunga. Mulanya Ayahnya tidak setuju karena mengetahui betapa Flowy sangat
mencintai rambutnya, namun mendengar alasan Flowy yang mengatakan ini demi
pemuda yang dicintainya, peri penyihir itu pun akhirnya menuruti permintaan
anaknya.
Jadilah
rambut Flowy yang lebat menjadi penuh dengan bunga. Dan sejak saat itu, Flowy
selalu menggeraikan rambut penuh bunganya hingga ke lahan milik Ken. Ken yang
melihat lahannya kembali penuh oleh bunga, seketika kembali bersemangat
menjalani hidup. Setiap hari ia rawat bunga-bunga yang tumbuh lebat di sana, ia
rawat begitu baik melebihi bunga-bunganya yang terdahulu. Ken pun semakin jatuh
cinta dengan bunga-bunganya itu. Tanpa sekalipun menyadari bahwa itu adalah
hamparan rambut Flowy yang penuh bunga.
Flowy
pun merasakan perasaan yang begitu bahagia saat merasakan Ken menyentuh dan
merawat rambutnya dengan penuh cinta. Meskipun Ken melakukannya tanpa sadar,
tetapi itu membuat Flowy begitu bahagia.
Karena
dengan hamparan bunga di rambutnya itu, ia dapat merasakan seolah mereka saling
mencintai satu sama lain.
.
.
Finish—(HNM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar