Judul: If I Stay
Penulis: Gayle Forman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (Novel terjemahan)
4 of 5 stars
Novel ini melibatkan jiwa psikologisku saat membacanya. Uhm, apa, ya, seperti ada beberapa hal yang terlalu takut aku bayangkan dalam cerita ini. Sangat emosional. Aku memang lemah dengan cerita-cerita bermodalkan angstly yang sejenis dengan novel ini (seperti: The Lovely Bones), karena memang ada beberapa hal menakutkan secara tersirat di dalamnya, entah apa itu.
Ini menceritakan tentang Mia Hall dan Adam Wilde. Sepasang kekasih yang terlihat saling menyempurnakan satu sama lain. Mereka sama-sama memiliki jiwa musik. Mia dengan cello-nya, dan Adam dengan band-nya.
Sampai suatu hari, Mia dan keluarganya mengalami kecelakaan tragis yang menyebabkan kedua orang tua serta adiknya meninggal. Dan dirinya sendiri terjebak dalam koma.
Yang membuatku tersentuh adalah novel ini menggunakan sudut pandang Mia yang tengah tak sadarkan diri. Jadi, memang semacam The Lovely Bones. Jiwa Mia yang terpisah dari raganya dapat melihat semua yang terjadi pada dirinya. Dan itu yang diceritakan Gayle Forman pada para pembaca; sudut pandang ruh Mia yang tengah terpisah pada raganya.
Mia dapat melihat bagaimana saat dirinya terbaring kaku di ranjang rumah sakit dengan tubuh yang mengenaskan. Melihat orang-orang bergantian menjenguk dan menungguinya sadar. Sampai akhirnya ia mengetahui bahwa kedua orang tuanya tidak selamat dalam kecelakaan itu. Dan hal yang membuat Mia semakin terpuruk adalah, mengetahui adik laki-lakinya yang sempat koma ternyata juga tak selamat pada akhirnya.
Menyedihkan. It takes my tears so much. Aku lupa udah berapa kali menangis saat membaca ini, karena aku merasakan bagaimana kesedihan Mia saat itu.
Lalu, Mia melihat Adam datang. Ada banyak hal yang Adam sampaikan pada raga tak sadar Mia saat itu--dan jiwa Mia yang terpisah dengan raganya itu dapat melihatnya. Melihat bagaimana Adam menungguinya, berjuang untuknya, dan ... memintanya untuk bertahan.
Ada konflik batin yang dirasakan jiwa Mia saat itu; bertahan dengan segala rasa kehilangan yang pasti akan menyeruak memenuhi rongga dadanya karena kepergian seluruh keluarganya, atau pergi agar ia dapat bertemu dengan keluarganya di alam sana dan menghempaskan harapan Adam begitu saja.
So, akankah Mia akan tetap tinggal?
This book is the answer. (:
...
Nb: setelah If I Stay, ada sekuel novel ini yang berjudul Were She Went yang diceritakan melalui sudut pandang Adam Wilde. Dan ... ada banyak hal yang dapat kutemukan lebih di novel itu. Maybe soon, I'll write a review for that novel. ;p
Hidya Nuralfi Mentari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar