Happy Birthday, Gagas Media! 11 tahun bukanlah waktu yang singkat, peralihan masa menuju
remaja jika difilosofikan seperti manusia. Maka, 11 tahun yang telah dijalani
Gagas Media haruslah menjadi tahun yang perlu disyukuri, kini Gagas tengah
menuju masa-masa remajanya J.
Sebagai seorang pembaca, ada banyak buku hilir mudik dalam setiap hariku, dan
di antaranya, ada beberapa buku yang memiliki ruang tersendiri di dalam hati.
Kita menyebutnya ‘special books’, buku-buku spesial yang terus membekas meski
buku itu sudah selesai kita baca. Anggap saja buku sepanjang masa versi diri
kita J
Maka dari itu, meskipun baru sekitar empat tahun mengenal
Gagas Media, aku memiliki beberapa buku rekomendasi yang menjadi buku sepanjang
masa versiku. Meskipun banyak, tapi di sini aku memilih 11 buku terbaik Gagas
Media rekomendasiku. Sesuai umur Gagas tahun ini :3
So, check this out! Aku mulai dari posisi 11, ya…
Novel ini merupakan novel Gagas Media pertama yang kupunya,
sekaligus novel yang memperkenalkanku pada Gagas. Bercerita tentang Caraka,
Nathan, Nadya, dan Sarah—empat orang dengan kepribadian yang berbeda namun pada
akhirnya menjadi sahabat satu sama lain karena perbedaan tersebut. Ceritanya
memang sederhana, namun novel ini berhasil membuatku jatuh cinta pada Gagas,
dan akhirnya menuntunku untuk kembali membeli novel-novel Gagas Media lainnya :’)
10. Refrain by Winna Efendi
Salah satu novel Gagas Media favoritku sepanjang masa :’D
bercerita tentang Nata dan Niki, sepasang sahabat yang kemudian saling jatuh
cinta. Karena novel ini, pada akhirnya aku menemukan satu penulis yang menjadi
favoritku, Kak Winna Efendi J
9. Montase by Windry Ramadhina
Novel dengan cover cantik ini bercerita tentang Rayyi dan
Haru dan dunia fotografinya. Ada perasaan tenang, meledak-ledak, serta haru
saat aku membaca ini. Sebuah cerita yang mengajarkan bahwa cinta datang tak
pernah diduga, dan juga siap pergi tiba-tiba. Penulisan Kak Windry yang
menjadikan Rayyi sebagai point of view membuatku menemukan versi baru dari
novel-novel yang kubaca. Karena novel ini diceritakan dari sudut pandang
seorang laki-laki oleh penulis perempuanJ
8. Remember When by Winna Efendi
Novel pertama yang kuhabiskan saat tengah berada di sebuah
toko buku! How can I? :’D namun itulah, aku menamatkan novel ini di Gramedia.
Dan yang menakjubkan, aku ikut menangis saat membacanya. Masih ingat bagaimana
rasanya aku membaca sambil berdiri, namun tak pelak, aku benar-benar tetap
sangat sangat menikmati ceritanya. Beberapa waktu setelah itu, barulah akhirnya
aku memiliki novel ini dan dibawa pulang ke rumah :’D
Salah satu novel yang ditulis oleh salah satu penulis
favoritku juga, Kak Orizuka :D novel ini menjadi salah satu novel yang
kurekomendasikan karena Kak Ori sukses menyatukan segala tetek bengek emosi
seperti ceria, kehangatan, dingin, kaku, haru, dan kesedihan dalam satu
kesatuan. Plus dengan jalan cerita yang benar-benar membuat semua emosi itu
meledak-ledak :’)
Serial Setiap Tempat Cerita pertama yang diterbitkan Gagas
Media. Paris memberikan kejutan emi kejutan di setiap halamannya. Dan lagi, aku
belum pernah menemukan novel dengan jalan cerita dan para tokoh yang unik
seperti di dalam novel ini. Aeolus Sena, the most weirdo guy I’ve ever known.
But, still cool! Karena keunikan itulah novel ini menjadi salah satu novel rekomendasi
yang wajib dibaca versiku.
Belum pernah aku membaca novel dengan tema keluarga seenjoy
saat aku membaca Bangkok karya Kak Moemoe Rizal ini. Juga beberapa isu seperti
transgender yang biasanya membuatku mengernyit, namun aku menemukan diriku
tenggelam dalam cerita itu di sini. Dengan bahasa yang ceplas-ceplos khas
laki-laki, Bangkok menjadi salah satu novel ‘berat’ yang terasa ‘ringan’ saat
membacanya J very
recommended.
Lagi-lagi seri STPC. Dari semua seri STPC yang kubaca,
mungkin novel ini memang yang paling plain. Namun, segala diksi serta kata-kata
yang Kak Winna tulis di sini menjadi yang paling kukagumi. Kak Winna mampu
membuat tema biasa menjadi sebuah cerita yang enak dibaca. Tidak membosankan.
Mencandu. Ditambah beberapa playlist yang tertulis di buku ini, seluruhnya
menjadi sebuah kesatuan yang sangat spesial J
cocok dibaca untuk semua pembaca yang sangat menggandrungi novel romance.
Sejak kapan aku menyukai novel yang berhubungan dengan
sejarah? Jawabannya adalah sejak aku membaca Notasi J hal-hal berbau sejarah
Indonesia di sini justru menguatkan konflik cerita. Juga penulisan Kak Morra
yang kusebut ‘penuh misteri’ ini membuatku terus mengira-ngira ada apa
sebenarnya di setiap kata yang ditulis Kak Morra. Aku sangat-sangat menikmati
novel ini. Dan menurutku, ini adalah novel cerdas yang sangat direkomendasikan
untuk para pembaca semua kalangan J
Satu-satunya novel Andi yang kubaca dan kupunya.
Satu-satunya novel ‘jadul’ yang membuatku jatuh cinta. Dan satu-satunya novel
yang membuatku merasa hangat sepanjang awal hingga setengah buku, namun merasa
sesak sepanjang setengah hingga akhir halaman buku. Dengan tokoh-tokoh yang
sangat hidup, Pram dan Laila membuat kita melihat bagaimana realitas cinta yang
sebenarnya. Yang tidak berlebihan namun tetap manis dirasa. Sekaligus pahit di
akhir.
Why Forgiven?
Why?
Karena novel ini sama sekali tidak bisa hilang dalam
pikiranku bahkan saat aku membaca novel-novel lain. Terkadang, aku
terus-menerus mencari apakah masih ada lagi novel bertema sama yang bisa
kutemukan. Dan satu-satunya yang mampu menandingi novel ini hanyalah Notasi—masih
ditulis dengan penulis yang sama.
Seperti yang kukatakan, Kak Morra memiliki semacam ‘misteri
di balik setiap kata yang ia tulis’. Jadi, saat aku membaca tulisannya, selalu
ada terkaan yang merasuki pikiranku. Dan cerita William Hakim ini benar-benar
menjadi paduan sempurna dari sebuah novel yang kuidam-idamkan. Ceritanya kompleks.
Kalian akan diperkenalkan dengan si genius Will dan Karla—sahabatnya.
Bagaiamana misteri-misteri mulai muncul dalam kehidupan mereka yang biasa-biasa
saja, juga bagaimana akhirnya mereka menjalani hidup dengan cara yang berbeda,
namun masih terkait satu sama lain.
Agak berat, tetapi aku sangat enjoy membacanya.
Itulah 11 novel Gagas Media versi rekomendasiku. Mungkin
beberapa pendapat bersifat subyektif, namun, tidak ada salahnya mencoba
membaca, bukan?
Sekali lagi, Happy 11th Birthday, Gagas Media!
Reading is hot, Writing is cool! <3 p="">
3>



.jpg)







Tidak ada komentar:
Posting Komentar