Judul Buku: Paris: Aline
Penulis: Prisca Primasari
Penerbit: Gagas Media
Jumlah Halaman: 224 lembar
Tahun Terbit: 2013
5 of 5 stars
"Jadi, kemarin, dia mengajakku bertemu di salah satu tempat paling berhantu di Paris."
Aline Ofeli, seorang gadis Indonesia yang tengah menempuh pendidikannya di Paris, pada suatu hari menemukan sebuah pecahan porselen. Karena menurutnya porselen tersebut merupakan sebuah benda yang 'tidak murah', akhirnya Aline memutuskan untuk menyatukannya kembali dengan lem, kemudian menyimpannya.
Dalam porselen tersebut tertulis nama 'Aeolus Sena' yang kemudian Aline hubungi lewat alamat email yang ia dapatkan dari pencariannya di internet.
Tanpa disangka, Sena membalas pesannya dan memintanya bertemu di sebuab tempat bekas penjara bernama Place de la Bastille. Yang mana merupakan salah satu tempat terangker di Paris. Dan Sena memintanya bertemu pada pukul 12 malam!
Namun, betapa kesalnya Aline karena ternyata Sena tidak menepati janjinya. Lelaki itu tidak datang dan menyusun ulang pertemuan mereka keesokan harinya. Di tempat yang sama dan jam yang sama!
Namun, lagi-lagi, Sena tidak datang menemui Aline.
"Aku punya dugaan kuat kalau si Aeolus Sena ini punya masalah."
Akhirnya mereka pun kembali menyusun pertemuan. Kali ini di tempat yang berbeda dan siang hari. Mereka pun bertemu.
Tapi Aline merasakan sebuah kejanggalan dalam diri Sena. Di balik sikapnya yang konyol dan meledak-ledak, tersimpan sebuah kemisteriusan di sana.
"Sebelum ini, aku tak pernah benar-benar menemui hal yang mengundang tanda tanya. Terkadang, memang aku bereaksi berlebihan terhadap seauatu--lampu mati atau dompet yang tertinggal di rumah atau rasa sup yang kurang pas. Namun, semua masih dalam koridor normal dan terjelaskan.
Sampai aku bertemu laki-laki ini.
Sejak aku bertemu dengannya, yang terjadi hanyalah hal-hal aneh dan teka-teki."
Segala misteri dan teka-teki pun bergulir. Tentang Sena yang bekerja di sebuab tempat reparasi mesin tik, tentang Sena yang muncul tiba-tiba dan hilang tiba-tiba, tentang Sena yang mengajaknya ke sebuah tempat-tempat aneh dan misterius, tentang Sena yang melakukan sebuah kerjasama dengan Ezra--senior yang tinggal di sebelah kamarnya.
Ya, Ezra yang ternyata juga menyimpan sesuatu terhadap Aline.
Aline pun semakin jauh masuk ke dalam kehidupan misterius Sena. Ia ingin mengenal lelaki itu. Semakin hari, ia semakin merasa sesuatu yang berbeda pada diri lelaki itu.
Lalu, sesuatu terjadi. Membawa Aline yang akhirnya mengetahui semua misteri di balik layar seorang Sena. Dan Aline ... harus menolongnya.
"Di sini, tidak semenyenangkan yang dikira orang-orang. Ada sudut-sudut tertentu yang lebih baik tidak dimasuki. Ada tipe-tipe orang yang lebih baik tidak dikenal."
-----Paris: Aline-----
Saya suka Aline Ofeli, saya suka Aeolus Sena, saya suka Ezra Yoga, dan ada banyak hal lain yang saya sukai dalam novel ini.
Termasuk alur dan ide ceritanya. Saya rasa, isi keseluruhan cerita dalam novel ini sangat cantik. Berbeda dan unik. Sejak awal, kemunculan Sena dan tetek bengeknya yang tidak biasa itu sudah berhasil menarik perhatian saya. Saya suka.
Ezra ... saya juga suka dia xD tenang, dingin, dan lembut. Saya jadi ikut tenang saat membaca bagian dia. Manis sekali :')
Begitu pula dengan hubungan antartokohnya, terutama Aline dan Sena. Pas dan tidak berlebihan. Meskipun, ya, saya memang merasa seperti masih ada yang kurang greget dalam novel ini, tapi saya tidak bisa mengelak kalau saya sangat-sangat suka dengan keseluruhan isinya.
Page-turner. Dan selesai hanya dalam sekali duduk. Saya memulainya tadi pagi, sekitar pukul setengah 7. Tadinya sama sekali tidak berniat untuk menyelesaikan sekaligus, tapi ternyata saya tidak bisa berhenti. Dan kurang lebih jam 10 tadi, saya baru mau berhenti. Setelah cerita menggoreskan 'The End' x)) mungkin karena novelnya tidak terlalu tebal juga kali, ya.
Tapi yang jelas, berdasarkan pandangan subjektif saya, sangat suka.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar